kamu percaya jodoh di tangan Tuhan?
Aku percaya
seperti hujan yang tiap tetesnya mengikat kesejukan
seperti salju yang tiap butirnya menggenggam erat dingin
seperti api yang tiap kobarnya menancapkan panas
seperti kehidupan yang tiap nafasnya menjanjikan kematian
coba pikirkan
sampai kapan kita akan bermain dengan waktu?
menunggu
redanya hujan yang derasnya kita perjuangkan
menanti
datangnya pelangi yang warnanya enggan kau susuri
menerima
rantai bahagia yang lukanya jelas akan ada
tanpa jemu.
kamu,
Tuhan titipkan padamu tempat berteduh
beringin kokoh yang daunnya menepiskan rintik hujan tanpa keluh
tapi kau masih mencari
rumah dengan perapian yang menjanjikan kehangatan
hingga tanpa kau sadar
nyala api membesar, berkobar, membakar
kau kehilangan lagi, mencari
beringinmu masih kokoh berdiri
belum sadarkah?
hujan, kali ini aku yang memohon kau pergi
aku takut beringinnya semakin lama tergerogoti
kamu, percayalah
aku bukan rumah tanpa pintu, atap dan jendela
yang setiap detiknya terbuka untuk luka
dia,
beringinmu yang senantiasa
mendamba nyata bahagia
selesaikanlah akhirnya.